Gaun Korea merupakan salah satu busana tradisional yang populer di seluruh dunia. Sebagai simbol dari budaya Korea, gaun Korea menawarkan keindahan yang tak tertandingi dan memiliki makna yang dalam.
Sejarah gaun Korea yang panjang dan banyak ragamnya menunjukkan kekayaan dan keragaman budaya Korea yang masih terjaga hingga saat ini. Dalam artikel ini, kita akan memperkenalkan gaun Korea dari sisi sejarah, desain, dan makna di balik busana ikonik ini.
Sejarah Gaun Korea
Gaun Korea atau hanbok memiliki sejarah yang panjang dan bermacam-macam jenisnya. Gaun Korea awalnya disebut dengan choson-ot atau han-ot pada masa Dinasti Joseon (1392-1910) yang merupakan masa kejayaan dari penggunaan gaun Korea.
Asal usul gaun Korea berasal dari masa Dinasti Goguryeo (37 SM- 668 M), yang memproduksi gaun dari bahan sutra, katun dan hemp, dan dihiasi dengan batu dan ukiran. Di zaman Dinasti Goryeo (918-1392 M), gaun Korea yang terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti kapas dan wol menjadi lebih populer dan mencapai kejayaannya.
Pada masa Dinasti Joseon, gaun Korea mengalami perkembangan yang signifikan, baik dalam desain maupun pemakaiannya. Hanbok menjadi semakin populer dan digunakan sebagai pakaian sehari-hari dan juga pada acara-acara formal seperti pernikahan, upacara keagamaan, dan upacara kenegaraan.
Gaun Korea juga memiliki peran penting dalam masyarakat tradisional Korea dan digunakan pada ritual keagamaan. Contohnya, gaun Korea jenis cheollik dipakai oleh raja dan ratu saat melakukan upacara suci di istana. Sedangkan hanbok jenis sakkat, dikenakan oleh para biksu selama upacara agama Budha.
Namun, pada masa penjajahan Jepang (1910-1945), penggunaan gaun Korea terhambat karena Jepang melarang penggunaan baju tradisional Korea dan mengharuskan rakyat Korea untuk mengenakan pakaian bergaya Jepang.
Setelah kemerdekaan Korea, gaun Korea kembali populer dan menjadi simbol kebanggaan nasional. Hingga saat ini, gaun Korea masih menjadi busana yang banyak dipakai pada acara-acara formal dan juga menjadi daya tarik pariwisata Korea.
Jenis-Jenis Gaun Korea
1. Hanbok
Hanbok adalah jenis gaun Korea yang paling terkenal dan paling sering dikenakan pada acara-acara formal. Hanbok terdiri dari jeogori (atasan) dan chima (rok). Jeogori biasanya memiliki leher tinggi, lengan pendek atau panjang, dan diikat dengan kancing atau pita. Sementara itu, chima memiliki potongan lurus dan panjang, serta diikat dengan baju dalam yang disebut sokchima.
Hanbok bervariasi dalam warna, bahan, dan desain, tergantung pada kesempatan dan musim. Pada musim dingin, hanbok terbuat dari bahan yang lebih tebal seperti wol dan sutra, sementara pada musim panas terbuat dari katun yang ringan.
2. Jeogori dan Chima
Jeogori dan chima merupakan bagian-bagian dari hanbok yang dapat dipadukan dengan gaya yang berbeda-beda. Jeogori dapat dipakai dengan chima atau dipadukan dengan celana tradisional bernama baji. Ada beberapa jenis jeogori seperti:
- Durumagi: jeogori tanpa lengan yang dipakai oleh perempuan untuk acara-acara resmi.
- Po (blouse): jeogori yang lebih longgar dengan lengan panjang.
- Dopo (coat): jeogori panjang yang sering dipakai oleh laki-laki pada masa Joseon.
Sementara itu, chima memiliki bentuk rok yang bervariasi, dari yang lurus hingga yang berlekuk-lekuk. Beberapa jenis chima antara lain:
- Chima jumak: rok berlekuk dengan banyak lipatan di bagian depan dan belakang.
- Chima dan (ruk): rok panjang dan lurus yang biasa dipakai oleh laki-laki.
3. Baji
Baji adalah celana tradisional yang sering dipakai bersama hanbok. Baji memiliki potongan yang longgar dan diikat di pinggang dengan tali atau pita. Ada beberapa jenis baji, antara lain:
- Dae-baji: celana yang lebar dan longgar yang sering dipakai oleh kaum pria pada masa Joseon.
- Sam-baji: celana pendek yang longgar yang dipakai oleh perempuan pada masa Joseon.
Kombinasi antara jeogori, chima, dan baji memberikan kesan yang berbeda pada hanbok dan bisa disesuaikan dengan acara atau kesempatan yang dihadiri.
Perkembangan Terbaru dalam Desain Gaun Korea
1. Inovasi Terbaru dalam Desain Gaun Korea
Seiring dengan perkembangan zaman, desain gaun Korea juga mengalami inovasi yang mengikuti tren mode masa kini. Beberapa inovasi terbaru dalam desain gaun Korea antara lain:
- Kombinasi antara gaya tradisional dan modern, seperti menggunakan kain dengan motif tradisional namun dengan potongan dan desain yang lebih modern.
- Penggunaan bahan yang lebih nyaman dan mudah dipakai, seperti jersey atau denim.
- Penggunaan warna yang lebih cerah dan mencolok.
2. Perkembangan dan Tren Terbaru dalam Penggunaan Gaun Korea
Pada masa kini, gaun Korea tidak hanya dipakai pada acara-acara resmi, namun juga dapat digunakan pada kesempatan santai. Beberapa tren terbaru dalam penggunaan gaun Korea antara lain:
- Penggunaan hanbok pada acara pernikahan, baik oleh pengantin maupun tamu undangan.
- Penggunaan hanbok pada acara-acara liburan atau kegiatan santai, seperti berjalan-jalan di taman atau mengunjungi tempat wisata.
- Penggunaan hanbok oleh selebritas dan influencer, yang membuat gaun Korea semakin populer dan menjadi tren.
Perkembangan dan tren ini mencerminkan perubahan sosial dan budaya di Korea modern, di mana masyarakat Korea semakin bangga akan warisan budayanya dan ingin memperkenalkan keindahan gaun tradisional kepada dunia.
Gaun Korea juga semakin diterima sebagai bagian dari busana sehari-hari dan bukan hanya dipandang sebagai busana formal.
Baca juga : Untuk Pecinta Style Korea – Rekomendasi Toko Baju Korea di Shopee
Kesimpulan
Dari artikel ini dapat disimpulkan bahwa gaun Korea merupakan sebuah kekayaan budaya yang memiliki makna dan simbolisme yang dalam.
Desain gaun Korea yang khas dan bervariasi memberikan kemampuan untuk mengungkapkan keunikan dan kepribadian pemakainya. Meskipun gaun Korea telah berubah seiring dengan perkembangan zaman, namun nilai-nilai budaya Korea yang terkandung dalam busana ini tetap terjaga.
Memperkenalkan gaun Korea kepada dunia memungkinkan untuk mengapresiasi keindahan dan keunikan budaya Korea serta meningkatkan pemahaman antar budaya.
SEO Enthusiast yang bersemangat berbagi dunia digital marketing. Seorang suami dengan 3 anak yang super lucu sekaligus menguras energi untuk menjaganya. Yuks berteman!!