Kajian Majalaya Hijrah
Oleh Kang Ulum A saif
Selasa 18 Februari 2020
Alhamdulilah pada kesempatan kali ini saya mau sharing tentang hasil mengikuti kajian di daerah dekat rumah yakni di masjid agung majalaya awalnya belum yakin bisa hadir di kajian ini karena waktunya malam hari bada isya tambah lagi kondisinya hujan namun alhamdulilah atas izin Allah anak-anak sudah pada bobo syantik plus dapat restu dari pak suami tercinta alhamdulilah di ijinkan bisa hadir.
Kondisi malam saat mau berangkat lumayan hujan gerimis namun karena sudah niat yang bulat ingin menghadiri bismillah menggunakan jas hujan saya pun berangkat dengan mengendarai motor dan akhirnya tiba di lokasi sekitar pukul 20.40 wib bersama sahabat yg juga sudah saling janji akam bertemu bareng di sana. setelah bertemu kami pun duduk bersama di tempat kajian. Melihat kondisi di sana ternyata ada pemindahan lokasi tadinya di aula utama masjid jadi pindah ke ruang KUA. Yang tersirat saat masuk ruangan ada guman dalam hati subhanallah ruangan ini begitu banyak spasi ternyata betul kesadaran untuk istiqomah hadir dimajlis ilmu dibandingkan hadir ke konser music malam lebih banyak tertarik yang menghadiri konser music lebih sering didapati spasi ruang yang begitu sempit selalu ramai di segala kondisi aula masjid begitu jarang penghuni mungkin saja karena cuaca hujan orang-orang lebih memilih untuk tarik selimut padahal jarak dari rumah menuju lokasi kajian begitu dekat, salut pun ikut berguman pada sang pemateri apresiasi begitu luar biasa pada kang ulum karena bersedia menyempatkan waktu untuk hadir meski jarak lumayan jauh, kondisi malam serta hujan sedikit menyayangkan kami para mustami majlis di wilayah majalaya semangatnya tidak berbanding lurus dengan pemateri kajian. namun insyaAllah itu tidak ada yang sia-sia semua langkah dan hadirnya kita di majlis ilmu akan tercatat sebagi nilai ibadah dalam niat mencari ridho Allah.
Karena ketika hadir di raung majlis pembahasan sedang berlangsung untuk catatan materi hanya di dapat dari bagian ketika saya hadir saja, saya tertinggal sekitar 40 menit dari jadwal pukul 08.00 waktu dimulainya kajian. berikut point yang saya dapatkan dari kajian Majalaya_hijrah “Rumahku Syurgaku” yang disampaikan oleh kang ulum dengan disampaikan dengan metode diskusi langsung
- Berkaitan dengan visi misi keluarga
Ada pertanyaan bagaimana menyamakan visi misi dalam berkeluarga?
Sebelum menyamakan maka temukan dlu apa visi misi dalam keluarga, sebagai umat muslim visi adalah cara pandang terjauh dan tidak ada lagi setelahnya tujuan final yaitu syurga (Ridho Allah). Misi adalah tugas hidup Dalam keluarga laki-laki yang tidak punya misi akan banyak permisi. Misi setiap orang pastinya berbeda disesuaikan dengan keunikan masing-masing sekalipun itu poligami ada satu keluarga yang misinya adalah menjalanan syariat poligami maka anak dalam keluarga akan di didik untuk siap berpoligami. Ada yang focus dipendidikan, penangulangan sampah dll.
Bagaimana cara menemukan misi?
Misi adalah sebuah upaya untuk bermanfaat bagi banyak orang
Misi tidak ditujukan untuk mencari uang tapi ia akan menarik rezeki yang tidak di sangka-sangka
Misi bisa di temukan dari langkah-langkah berikut:
- Sensitive terhadap masalah’
- Kenali diri lebih dalam untuk dibukakan tabir penutup maka lakukan pertaubatan
- Carilah jalan hidup Qs. Al-isra :83
- Minta doa orang tua
Contoh kisah yang dialami oleh kang ulum sendiri:
Dulu sebelum memutuskan misi mendirikan sekolah rumah tangga sempat membranding diri sebagai seorang interpreneur dan ternyata pendapatan ada tapi tidak bisa nabung masih segitu-gitu aja dan suatu waktu beliau dapat job menulis ulang karya tulis yang berjudul 10 Dosa Besar dan disitu mulai menyadari sepertinya ada yang salah dan mungkin saya ada banyak dosa saya mulai bergegas memohon ampun menelusuri apa saja selama ini yang menjadi dosa lalu ungkapkan secara verbal jujur dengan diri sendiri dan sama Allah lalu mohom ampun, tak lama mulai melihat ternyata sensitifitas selama ini adalah masalah rumah tangga sebelum menikah sering melihat dan mendengar curhatan-curhatan masalah rumah tangga dan setelah menikah pun terus menguat kalau sudah curhat habis berjam-jam itu ga kerasa di dukung latar belakang istri yang juga broken home maka mantap untuk ketuk palu bahwa misi keluarga saya dan istri adalah menyelesaikan permasalahan rumah tangga dan sejak itu mohon doa restu pada orang tua memantapkan hati untuk menyelesaikan misi ini. Orang tua hanya bisa mendoakan untuk meyakinkan tinggal ungkapkan dengan bahasa bukti dan alhamdulilah menapaki jalan misi ini pas pertama kali launcing sekolah rumah tangga dengan system kelas online langsung di ikuti oleh 600 peserta dengan biaya per orang 250rb tercipta rezeki pertama dari misi sebesar 150jt. Dari menjalani misi ini alhamdulilah sudah bisa membeli 3 rumah secara cash. Maka konsepnya jalani, focus dan bersungguh-sungguhlah dalam menjalani misi maka disitu rezeki akan n berjalaberiringan, semakin besar manfaat yang dibagikan maka akan berbanding lurus dengan rezeki yang di dapat
Rumusnya : Memperbesar manfaat = Memperbesar Rezeki
Kesimpulan Rumahku Syurgaku bukan berarti di dalam rumah tangga tidak tersapat banyak masalah namun rumah tangga meski dengan banyak masalah tetap kembali lagi on the track pada misi keluarga. Bukan artinya tidak pernah ribut karena pasti akan ada saja pertengkaran antara suami istri namun bisa dilihat dari pensikapan setelahnya keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah justru setalah adanya pertengkaran maka akan semakin melahirkan rasa cinta dan kasih sayang. Disini adalah wujud doa pernikahan “barakallahu lakuma wa Baraka alaikuma”
Rumahku Syurgaku Rumah yang senantiasa bisa terus menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang di setiap kondisi
Sekian sharing kajian rumahku syurgaku semoga bisa memberikan nilai manfaat bagi siapa saja yang membacanya
Salam hangat ^_~
Sali Saputra
Seorang istri yang sholehah, ibu dari 3 anak yang sabar (belajar sabar dari anak-anak dan suamiya). Paling sering mengucap astagfirullah… you know kenapa ya??!!