Pendidikan Seksualitas Day 9

Alhamdulilah hari ini Resume hari ke sembilan tantangan ini di zona 7 yang aka mambahas berkaitan dengan “Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Pendidikan Seksualitas”

Fakta lapangan dari pakar parenting adanya fenomena Fatherless country
Fatherless country merupakan sebuah negeri yang ditandai keadaan atau gejala dari masyarakatnya berupa kecenderungan tidak adanya peran, dan keterlibatan figur ayah secara signifikan dan hangat dalam kehidupan sehari-hari seorang anak di rumah. Mungkin tak jarang kita lihat ayah berangkat kerja pagi hari, bahkan sebelum anak bangun, lalu pulang sore hari bahkan malam saat anak telah tidur, waktu interaksi dengan anak amat sedikit.
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Elly Risman dari tahun 2008-2010, studi di 33 provinsi di Indonesia, menyatakan bahwa Indonesia salah satu negara paling “yatim” di dunia. Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai fatherless country setelah Amerika.

  1. Ayah sibuk mencari nafkah (pergi pagi-pagi, pulang larut)
  2. Ayah sibuk mencari nafkah (pergi pagi-pagi, pulang larut)
  3. Ayah sudah tiada
    Pakar parenting Ustadz Bendri Jaisyurrahman menyebutkan, rusaknya perilaku anak muda saat ini adalah buah dari kegagalan keluarga “memproduksi” anak-anak yang tangguh. Hal ini erat kaitannya dengan pola asuh. Dan lebih spesifik lagi adalah peran ayah. Anak-anak ini mengalami gejala yang disebut “father hunger”. Lapar ayah. Kalau lapar nasi goreng masih bisa dipesan di warung sebelah, tapi kalau lapar ayah maka mutlak dipenuhi dari sosok superhero yang hadir jadi pelipur laranya. Lalu, data dari Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa 85% dari anak-anak yang menunjukkan penyimpangan perilaku berasal dari rumah yang tak ada sosok Ayah di dalamnya.
    Dengan demikian boleh disimpulkan kalau kehadiran sosok ayah dalam pendidikan seksualitas itu penting.
Baca Juga :  Semua Anak Adalah Bintang Day 13

Mengapa Pendidikan seksualitas ini penting diajarkan pada anak
karena bila anak tidak mengenal jati dirinya sebagai laki-laki atau perempuan maka akan kebingungan mengenal identitas dirinya dan akan condong ke arah yang berlawanan. Selain itu perlunya pendidikan seks ini juga untuk menghindari adanya pelecehan atau kekerasan seksual pada anak.

Mengapa ayah juga harus ikut berperan?
Ayah yang berperan dalam pengasuhan dan pendidikan seks anak akan membuat anak merasa aman, nyaman, dan tidak kehilangan sosok ayah saat tumbuh dewasa. Dengan mengajarkan pendidikan seks pada anak, diharapkan dapat menghindarkan anak dari risiko negatif perilaku seksual maupun perilaku menyimpang. Mengapa ayah juga harus ikut berperan? Sumber : Jurnal pertumbuhan, perkembangan, pendidikan usia dini “Upaya ayah dalam menerapkan pendidikan seks pada anak usia dini.

Peran ayah dalam menumbuhkan fitrah seksualitas,

  1. Sang ego dan individualitas
  2. Pembangun sistem berpikir
  3. Raja Tega
  4. Penanggungjawab Pendidikan
  5. Pembangun visi & misi
  6. Supplier Maskulinitas
  7. Konsultan Pendidikan.

Bagaimana ayah harus mejalankan perannya?

  1. Paham akan peran dan kewajibannya di keluarga
  2. Meluangkan waktu untuk anak anaknya (Bonding time)

Sumber: Live FBG Pantai bentang petualanng kelompok IP Jakarta 2

Sali Saputra – IP Bandung

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top