Petikan nasihat dalam buku
“Agar Allah selalu memberi jalan keluar ketika persoalan hidup terasa terhimpit”
(Abu Firly Bassam Taqiy)
buku ini sudah sang at lama ada di lemari buku namun ternyata Allah akan memberikan petunjuk dan jawaban atas apa yang menjadi kebutuhan kita selama ini dalam buku ini tersimpan motivasi buat siapa saja yang sedang berjuang menghadapi segala permasalahan hidup berikut sekilas poin utama petikan nasihat dalam buku yang saya baca
kisah pemuda yang mengeluh pada orang tua bijak
Suatu ketika hiduplah seorang tua yang bijak, pada suatu pagi dia didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai, wajahnya kusam, tubuhnya tak terurus. Sepertinya persoalan dalam hidupnya sang at menyusahkan hatinya begitu bertemu orangtua yang bijak, ia segera menceritakan permasalahan yang ia hadapi.
Pak tua bijak hanya mendengarkannya dengan seksama. Begitu tamunya selesai bertutur, ia lalu mengambil segenggam brotowali dan memintanya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya bubuk brotowali itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan . “coba minum ini lalu katakana bagaimana rasanya?” uajar pak tua itu
“pahit… pahit sekali,” jawab anak muda sambil meludah kesamping
Pak tua tersenyum lalumengajak pemuda berjalan jalan di hutan sekitar rumahnya. Mereka berjalan berdampingan. Setelah berjalan cukup lama , akhirnya mereka tiba di tepi sebuah telaga yang tenang. Pak tua itu kembali menaburkan segenggam brotowali kedalam telaga. Dengan sepoting kayu pak tua mengaduk iar telaga sehingga sebagian airnya terciprat membaasahi wajah pemuda itu.
“sekarang coba ambil air dari telaga ini dan minumlah” ujar pak tua kemudian
Pemuda itu menuruti apa yang diminta pak tua, ia segera meminum beberpa teguk air telaga. Begitu selesai meneguk air, pak tua berkata lagi : “bagaimana rasanya?”
“segar” sahut anak muda itu.
Akaka engkau bisa merasakan pahitnya brotowali dalam air itu? Tanya pak tua lagi
“tidak” jawab si pemuda.
Dengan bijak, pak tua menepuk punggung si pemuda lalu ia mengajaknya duduk berhadapan bersimpuh disamping telaga. “anak muda, dengarkanlah ucapanku. Pahitnya kehidupanyang enggkau rasakan seperti segenggam brotowali. Jumlah dan rasa pahit itu sama, dan memang akan tetap sama. Tapi kepahitan yang kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu tergantung dari perasaan tempat kita meletakan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi jika engkau merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa engkau lakukan untuk mengatasinya. Lapangkanlah dadamu terima semua itu luaskanlah hatimu untuk menampung segala dan setiap kepahitan itu.”
Hatimu adalah wadah itu” perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat menampung segalanya. Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam segala kepahitan dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.
Ungakapan kisah diatas memberikan gambaran bahwa di sepanjang hidup manusia, problematika dan berbagai persoalan kehidupan pasti akan menghampiri, karena hidup dan persoalanya adalah sunnatullah yang berlaku pasti di dunia ini sebagai mana firman-Nya :
“sungguh , kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah “ (qs. Al-balad: 4)
Ayat tersebut adalah bukti sunnatullah namun bukanya untuk dijadikan alibi untuk selalu berkeluh kesah namun dijadikan lahan untuk menuai pahala dan menunjukan kualitas diri dihadapan Allah itulah ciri hidup yang dinamis problematika merupakan pokok penggerak roda dinamika kehidupan
Orang yang tidak pernah mengalami masalah, baik mentalmaupun spiritual ibarat seperti orang yang tidak pernah berolahraga, ia kan tumbuh menjadi pribadi yang mudah hancur serta rapuh, jika ia tidak pernah ditimpa musibah dikhawatirkan akan terjangkit penyakit lalai, hati yang keras, angkuh, sombong dan tidak peka lingkungan.
Seperti sabda nabi
“ orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah dibandingkan dengan mukmin yang lemah, dan dalam setiap sesuatu pastiada baiknya. Bersemangatlah mencari hal yang bermanfaat bagimu, mohonlah perlindungan kepada Allah dan jangan mudah menyerah… (HR.Muslim no 4816)
Sali saputra
Seorang istri yang sholehah, ibu dari 3 anak yang sabar (belajar sabar dari anak-anak dan suamiya). Paling sering mengucap astagfirullah… you know kenapa ya??!!