SHARING KELAS OMP (OPTIMIS MENJADI PENULIS) MENULIS DENGAN DUA OTAK

Di Pekan ini hari minggu tanggal 19 april 2020 saya kembali mengikuti kelas sharing pada grup OMP dengan narasumber Kang muvti kali ini dengan judul “Menulis Dengan Dua Otak. Durasi kelas online ini di mulai dari pukul 20.00 malam sampai 21.00 dan diakhiri dengan sesi Tanya jawab hingga pukul 22.00 berikut saya rangkum ulasan materi dari kelas online tersebut.

  1. Menulis dan Aktivitas Otak

Berdasarkan kutipan dari sang maestro dalam buku Quantum Learningnya Bobby DePorter & Mike Hernacki Aktivitas menulis adalah sebuah aktivitas yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika). Sehingga untuk bisa menulis dengan baik, kita harus berusaha untuk menyeimbangkan aktivitas kedua belahan otak (kiri dan kanan). Maka Menjadi seorang penulis itu tentulah harus cerdas secara emosional maupun secara intelektual.

  1. Peran Otak Kiri dan Otak Kanan dalam menulis

Jika kita menulis hanya menggunakan otak kiri saja, maka tulisan kita tidak akan selesai-selesai. Kita selalu menjadi orang yang perfeksionis yang kerjaannya mengedit tulisan yang kita buat. Padahal sejatinya, kesempurnaan akan tumbuh dengan berlatih. Tanpa latihan keras, membuat tulisan yang cetar membaha, hanya akan menjadi mimpi saja.

Sebaliknya saat kita menulis hanya menggunakan otak kanan saja, seringkali menulis tanpa aturan atau perencanaan yang ngga jelas istilahnya hajar saja, malah hasilnya sering didapati ambyar, jalan ceritanya ngawur dan arahnya kemana-mana.

Idealnya kedua belahan otak perlu berperan dengan seimbang, sehingga peran otak kiri dan otak kanan dalam menulis akan memnghasilkan tulisan yang bagus juga akan selesai tepat waktu dengan berbagai variasi, karena memang semua kaidah dari otak kanan dan kiri dipakai dan digunakan dengan baik.

  1. Dahulukan Otak Kiri atau Otak Kanan?

  • Tulisan Fiksi

Jika tulisan kamu bebas seperti novel, fiksi atau non fiksi seperti tema-tema bernada inspirasi atau motivasi atau sejenisnya dahulukan otak kanan kamu. Buat tulisan mengalir, tanpa beban, tanpa pusing dengan aturan baku. Mulai saja dengan ide atau konsep yang terlintas di kepala. Jika terasa sudah oke dan tuntas. Gunakan peran otak kiri untuk menyunting. Baca perlahan dengan baik, dan perbaiki jika ada tanda baca yang tidak tepat, kata atau kalimat yang tidak sesuai.

  • Tulisan Non Fiksi
Baca Juga :  KOMUNIKASI PRODUKTIF DAY 6

menulis skripsi atau karya ilmiah yang secara tata Bahasa perlu diatur dan baku maka ikuti saja kaidahnya. Perhatikan EYD nya. Perhatikan ejaannya juga. Artinya, perlu Dimulai dengan otak kiri. Buat perencanaan secara detail dan hal-hal apa yang ingin ditulis. Tapi Ketika sampai ditengah-tengah pada saat menulis, kita juga bisa menyentuh sisi-sisi otak kanan dengan sedikit memberikan inovasi, tapi ingat di akhir, edit keras perlu dilakukan dengan seksama. Minta orang yang lebih senior untuk memberikan kritik dan saran hasil dari tulisan kita.

Bagaimana ingin mulai dengan perencanaan agar tulisan terarah. Bagaimana memulainya ?

Gunakan rumus dengan kaidah 5W + 1H.

  1. What : Apa.

Tulisan ini tentang apa? Isinya apa? Rencananya tema atau judulnya apa?

  1. Why : Mengapa.

Mengapa memilih tulisan ini? Apa alasannya menulis tentang tema atau judul ini?

  1. Who : Siapa.

Untuk siapa menulis tentang ini? Siapa saja pembaca yang pasti mereka senang dengan judul atau tema tulisan kita?

  1. Where : Dimana.

Jika tulisan kita berisi cerita atau menceritakan sebuah kejadian, dimana itu tepatnya? Latar belakang kejadiannya ada dimana?

  1. When : Kapan.

Mirip dengan Where. Kapan itu tepatnya? Kapan kejadiannya? Memang When dan Where ini lebih ke novel atau cerita fiksi. Tapi bisa walaupun tulisan kita bukan bertema ke arah sana.

  1. How : Bagaimana.

Tahapan ini sudah mulai menuliskan poin inti dari tulisan yang akan kita buat.

Contoh : Judulnya tentang Menembus Batas (ini buku kelima kang muvti) ynag menerapkan kaidah 5W+1H.

  • Keseimbangan Hidup
  • Potensi dan bakat
  • Membangun bisnis
  • Menjual
  • Bisnis tanpa Riba
  • Bertumbuh

  1. Tips meningkatkan rasa Percaya Diri saat Menulis

  • Menemukan suatu gagasan atau ide

Gagasan atu ide itu muncul di mana saja. Baik itu dari diri kita sendiri, yang kita alami sehari-hari atau dari pengalaman orang lain. Contoh kecil, ketika kita pergi ke sekolah, kampus, atau kantor setiap pagi, tentulah kita bertemu dengan berbagai macam orang di jalan atau mungkin menemukan banyak kejadian, baik itu lucu ataupun menyebalkan.

  • Mulailah menulis secara terus-menerus (konsisten)
Baca Juga :  MINI PROJEK WARUNG POINT MAMA DI RUMAH

Biasanya orang ngga pede, karena merasa tulisannya biasa aja.

Solusi sederhananya… terus latihan. Teruslah menulis, walaupun apa yang kita tuliskan hanya: “Aku tidak tahu apa yang harus kutulis.” Artinya, jangan pernah mengatakan, “Aduh, lagi nggak punya ide nih…”  padahal sebenarnya ide itu ada di sekitar kita. Hanya saja kita tidak cerdas dalam menjemput ide tersebut.

Hal tersebut yang kang muvti lakukan Ketika awal-awal memberanikan diri menerbitkan buku perdananya. “Sukses Kuliah dengan Kekuatan Pikiran”. Ternyata bentuk ke-konsisten-an beliau menulis, yaitu sering menuliskan rasa syukur dan uneg-uneg di buku diari nya. Bentuknya bisa puisi, cerita tentang hal yang terjadi hari itu, atau kekesalan yang tak terlampiaskan. Ya, itu ternyata berdampak terhadap tingkat kepercayaan diri kang Muvti.

  • Tenggelam Dalam Aktivitas Menulis

Kita akan bisa mengukur luas dan dalam nya kolam renang, kalau kita sering tenggelam di kolam renang itu, Kita akan tahu bisnis kita akan mengarah kmn, kalau kita memang sudah tenggelam dalam bisnis itu, Kita akan tahu sukses dari aktivitas kita, kalau kita memang sering tenggelam sama aktivitas tersebut maka ketika kita tenggelam dalam aktivitas menulis terus konsisten berlatih maka kita akan semakin percaya diri dengan tulisan kita dan akhirnya menemukan gaya tulisan yang gue banget.

Materi by : kang Muvti

Demikian review materi yang saya dapatkan pada kelas OMP hari minggu kemarin semoga bisa bermanfaat.

 

Salam hangat ^_~

Sali Saputra

1 thought on “SHARING KELAS OMP (OPTIMIS MENJADI PENULIS) MENULIS DENGAN DUA OTAK”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top