Atrikel kali ini saya mau berbagi hasil mengikuti kajian mingguan yang diadakan komite sekolah SDIT Daarul Jihad sekolahnya teteh adzkia (anak ke 1) kali ini tema kajiannya mengenai parenting islam yang berjudul “Toxic Parent” berikut sedikit catatan ilmu hasil kajian yang diadakah rabu pekan lalu
Pengertian Toxic Parent
Berawal dari Sabda Rasul:
“Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari Muslim)
Jadi intiya “Setiap Anak terlahir Dalam keaadaan Fitrah”
Toxic parent dalam islam adalah orang tua yang durhaka. Orang tua yang durhaka adalah orang tua yang lalai atau meninggalkan tugas dan kewajibannya.
Supaya tidak lalai maka kita perlu mengetahui apa saja tugas dan kewajiban orang tua Berikut diantara beberapa tugas dan kewajiban orang tua:
- Memberi nama yang baik karena nama adalah doa
- Memberikan ASI full 2 tahun, jika ada orang tua yang tidak mengasihi 2th segera minta maaf pada anak apapun alasannya karena ini bentuk meninggalkan kewajiban
- Memberikan makanan yang halalan thayiban
- Memberikan pendidikan yang baik
- Mengajarkan Al Quran
- Bersikap adil
- Menikahkan nya
Batas menafkahi anak adalah sampai usia 15 tahun, jika diatas 15 tahun kenyataanya masih belum mampu atau masih belum punya penghasilan maka jatuhnya orangtua memberi shadaqoh.
Shadaqoh yang diperuntukan golongan fakir miskin dan belum punya penghasilan. Oleh karena itu tanamkan dan latih sejak dini bagaimana ia bisa di usia 15 tahun memiliki penghasilan. Salah satu nya dengan cara mengajarkan berjualan. Tidak perlu malu dan gengsi berjualan karena rasulullah pun sejak kecil sudah pandai berjualan
Penyebab Toxic Parent :
- Tidak melaksanakan kewajiban
- Memberi nama yang tidak baik
- Memberi makan yang haram
- Zina sebelum nikah ( zina disini mencakup tidak hanya hubungan intim, tapi bisa zina mata, zina tangan, zina hati bagi yang melakukan budaya pacaran sebelum nikah, jika belum tau segera taubati)
- Memilih pasangan yang tidak seiman
- Banyak menyuruh, tidak memberi contoh
- Tidak menjaga keluarga CBSA = Cul Budak Sina Anteung, ibunya sering main-main keluar dengan tujuan yang tidak jelas dan syari tanda masa kecilnya kurang bahagia
- Menginstal yang salah
Adapun Penyebab lain terjadinya toxic parent diantaranya:
- Pemahaman agama yang kurang
- Orang tua korban pengasuhan toxic
- Emosi yang menyimpang ( depresi, stress, luka batin, innerchild)
- Emosi yang tertular dari orang tuannya dahulu
Dampak Toxic Parents :
- Dampak pada fisik : terjadinya psikomatik, sakit kepala, sakit pundak sakit perut ketika berhadapan atau berada didekat toxic parent
- Dampak psikhis : anak menjadi tidak pede, emosional, pendendam
- Dampak Pada prilaku : cengeng, merasa tidak diakui, merasa tidak berharga, merasa tidak diinginkan
Solusi Toxic Parent :
- Putuskan mata rantainya dengan cara memaafkan kesalahan orangtua kita saat dahulu menerapkan pola pengasuhan yang toxic
- Penyelesaian diri / tazkiyatun nafs / muhasabah
- Self healing dengan langkah self talk positif, sugesti positf, afirmasi positif
- Therapy jika tidak bisa dilakukan sendiri
Cara Mengatasi Toxic Parents :
- Memperbaiki hubungan dengan pasangan
- Membuat kesepakatan mengenai pengasuhan dan membuat aturan dirumah bersama dengan melibatkan anak
- Menghadapi ortu toxic dengan tenang
- Alihkan pembicaraan yang menuju kearah toxic
- Dukung passion anak tidak memaksakan kehendak orangtua
Contoh : ada orangtua yang tak suka anak diapresiasi orang lain
- Hindari Menjadikan anak sebagai objek
- Hindari selalu menyalahkan
- Penuhi kebutuhan anak Jangan abaikan kebutuhan anak
Contoh : anak usia sd kelas 1 sampai 6 kebutuhanya adalah bermain / ngabolang
Selain mengatasi dan mencegah terjadinya toxic parent tersebut maka kita sebagai orang tua perlu juga mengenali tanda-tanda atau Ciri-ciri orang tua toxic diantaranya:
- Orang tua merasa paling tau
- Sering mengancam dengan materi
- Anak dianggap masalah
- Menyuruh anak dengan pamrih
- Menguasai anak secara penuh
- Mengkritik dan mengejek anak di depan orang lain sehingga bisa menurunkan rasa percaya diri anak
- Memiliki aturan yang tidak jelas dan konsisten di rumah
Bonus Oleh oleh self talk untuk afirmasi positif supaya menghindarkan kita menjadi orang tua yang toxic :
- Saya orang tua yang baik dan bertanggung jawab
- Karena orang tua saya juga sangat baik
- Saya memaafkan diri saya dan orang tua saya
- Mulai sekarang dan seterusnya
- Saya senang dan bahagia mendidik anak saya
(Lakukan 30 hari berturut-turut)
Sumber : Kajian Parenting Oleh Bunda Uyun Mulyanah, M.Si pada hari Rabu, 8 September 2021 Pukul 10.00 sd 12.00 Aula SDIT Daarul Jihad
Slogan: Saya Dengar, Saya Tahu dan saya Amalkan
Demikian catatan kecil yang dapat saya bagikan kali ini semoga bisa menjadi pengikat ilmu dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya
Salam hangat
Sali Saputra ^_~!!!
Seorang istri yang sholehah, ibu dari 3 anak yang sabar (belajar sabar dari anak-anak dan suamiya). Paling sering mengucap astagfirullah… you know kenapa ya??!!